Isi Blog

Friday, February 6, 2015

Play Time!: Fantasy Life

Halo semua, udah lama nih nggak bikin review game lagi. Kali ini ada review terbaru dari aku untuk game yang sebetulnya nggak baru-baru amat (karena masalah dana baru bisa kebeli sekarang). Fantasy Life dari Level 5 untuk Nintendo 3DS. Game ini versi Jepangnya rilis September 2012 dan versi USA rilis DEsember 2014. Tau nggak kalian Level 5? Developer ini terkenal untuk beberapa game Nintendo besutannya kayak Inazuma Eleven sama seri Professor Layton. Level 5 juga pernah kerjasama dengan Studio Ghibli buat ngerilis Ni no Kuni di PS3. Genre Fantasy Life tuh gabungan dari RPG dan simulasi. Belum dapet bayangan? Bayangin aja kalian main Harvest Moon tapi bisa bikin senjata, armor, alat-alat pertukangan sendiri, terus kalian bisa berpetualang bunuh naga. Biar lebih jelas, mari kita bahas.



STORY
Me as a blacksmith
Dalam Fantasy Life, kita berperan sebagai seorang pendiam di Riveria, setting tempat Fantasy Life. Sebagai salah satu penduduk di Riveria, kita diharuskan untuk mengambil 1 dari 12 lisensi karir yang disediakan (paladin, tentara bayaran, nelayan, penjahit, penambang, juru masak, pemburu, tukang kayu, pandai besi, penyihir, ahli alkimia, dan penebang kayu). Suatu ketika, saat kita mau ngambil lisensi, di tengah jalan kita ketemu dengan seekor kupu-kupu yang cerewet. Ternyata kupu-kupu ini jelmaan dewi. Dia susah-susah turun ke Riveria karena orang-orang disana udah nggak pernah berdoa lagi. Dia minta dianter keliling Riveria buat denger doa orang-orang di Riveria. Kira-kira begitulah premis cerita Fantasy Life.
Sebenarnya, cerita bukan poin kuat dari game ini. Kalian akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk menjalani karir kalian. Cerita “utama” game ini cuma pelengkap. Walaupun begitu, saya nggak mengatakan kalo ceritanya jelek dan dikerjakan setengah hati lho ya. Justru cerita Fantasy Life penuh dengan humor segar. Si kupu-kupu sering mengejek kebiasaan diam sang karakter utama. Kita nggak bisa apa-apa karena memang hanya diberikan pilihan-pilihan jawaban yang terbatas dalam game. 
Seiring kita berjalan makin jauh dalam cerita, dungeon-dungeon baru juga akan terbuka. Dungeon ini yang seringkali kita butuhkan untuk menaikkan level karir. Sayangnya, ada cerita tambahan yang dijual sebagai DLC. Saya bukan tipe gamer yang suka beli DLC, jadi hal seperti ini agak mengganggu.

GAMEPLAY
Level 5 memang jago membuat game dengan gameplay yang menarik. Di atas sudah sempat saya singgung kalau kita bisa memilih 1 dari 12 karir (life) yang disediakan. Tapi tidak berarti kalau kita hanya akan memainkan 1 karir sepanjang game. Kita bisa memilih-milih karir baru setiap saat. Untuk menaikkan level karir, kita harus menyelesaikan tantangan yang disediakan. Misalnya untuk pandai besi, kita harus membuat armor, pedang, alat-alat tertentu kalau mau naik level. Atau jika kita memilih menjadi pemburu, kita harus membunuh monster-monster tertentu. 
Ready to chop this tree
Semakin tinggi karir, barang-barang yang dapat kita buat juga semakin banyak, dan semakin banyak armor yang bisa kita pakai. Dalam membuat berbagai barang (crafting) dalam game ini juga menyajikan keasikan tersendiri, karena kita diharuskan menyelesaikan mini game yang membutuhkan kecermatan dan kecepatan tangan. Meskipun kelihatan asik, tapi setelah beberapa saat, hal ini terasa agak repetitif, tapi jika mengingat barang-barang bisa kita jual atau memperkuat diri, kesan repetitif ini jadi tidak begitu terasa. Saya sendiri kecanduan memainkan game ini, karena terobsesi membuat barang-barang dengan kualitas tertinggi.

MUSIK
Fantasy Life adalah game dengan cerita yang ringan dan atmosfer ceria. Musik latar yang disajikan dapat mengantarkan pesan ini dengan lebih baik. Jika kita sampai ke level master di salah satu karir, sebuah band yang terdiri dari boneka-boneka kelinci berwarna pink akan memainkan lagu spesial buat kita. Lagu-lagu ini punya lirik yang unik, dan berbeda untuk setiap karir. Walaupun tidak dilengkapi dengan musik orkestra kelas wahid, cocoklah dengan atmosfer gamenya.

Lets sing a song!

GRAFIK
Kalau kalian menginginkan game dengan grafik ala Final Fantasy XV, Last of Us, atau Assasin Creed, kalian salah tempat. Level 5 biasa membuat game grafik kartun, dengan karakter berwajah bulat-bulat. Lagipula ini game untuk Nintendo 3DS, sebuah handled. Menurut saya pribadi, grafik bukan segalanya, kesesuaian dengan tema lah yang terpenting, dan gambar kartun dalam game ini mewakili suasana gamenya yang ceria.

Sekian review saya tentang Fantasy Life. Mudah-mudahan dapat menjadi masukan bagi kalian yang ingin menambah koleksi cartridge 3DS. Sampai jumpa lagi dalam review saya berikutnya (mudah-mudahan tentang Monster Hunter 4 Ultimate :D).

KESIMPULAN
Story: 3/5
Gameplay: 4/5
Musik: 4/5
Grafik: 3/5

PROS AND CONS
+ cerita penuh humor
+ gameplay adiktif
- setelah sekian lama terasa repetitif
- ada DLC