Isi Blog

Wednesday, September 17, 2014

Science Time!: Mengisi KMS dan Menghitung Status Gizi Anak

Halo para pembaca, artikel kali ini mungkin lebih cocok dibaca oleh para sejawat dokter umum atau adik-adik koass maupun yang sedang mengambil pendidikan di Fakultas Kedokteran, tapi bila teman-teman yang lain mau membaca, itu lebih baik, karena membaca lebih baik dari tidak membaca :D. Ah sudahlah, kita hentikan omong kosong tiada guna ini. Kali ini saya akan membahas tentang materi yang kita (saya sih sebenarnya) sering lupa, yaitu bagaimana membaca Kartu Menuju Sehat (KMS) dan menghitung Z score antropometri anak.

Kartu Menuju Sehat

KMS merupakan buku harian seorang anak umur 0-60 bulan (5 tahun). Isinya apa aja sih? Ini dia: 


KMS ini ada yang buat anak cewek (pink) ada yg punya anak cowok (biru), jangan sampe kebalik ya. Kalau udah liat gambarnya jadi keliatan simpel kan? Kita tinggal masuk-masukin aja data ke kolom yang sesuai. Nah, nanti tiap bulan, si ibu bakal bawa anaknya buat ditimbang, kita plot ke kurvanya. Setelah kita plot, kita tarik garis antara hasil penimbangan bulan kemarin sama hasil penimbangan bulan ini. Macam garisnya ada 2, yaitu:
  • N = naik
  • T = tidak naik
Varian garis N sama T ini yang biasanya kita lupa. Ini nih variannya:
  • N2 (Normal Growth), kalo tiap bulan BB naik, tapi tetep pada garisnya, kalo di hijau ya hijau lagi, kalo kuning ya kuning lagi
  • N1 (Catch Up), Kalo BBnya naik sampe pindah garis, misal kemarin ada di zona kuning, sekarang naik ke hijau
  • T1 (Growth Faltering), BBnya naik sih, tapi malah pindah zona di bawahnya
  • T2 (Flat Growth), BB bulan kemarin sama bulan ini sama
  • T3 (Loss of Growth), BBnya nggak naik malah turun, amit-amit deh ~~~
Jangan lupa catat riwayat imunisasinya juga ya. Begitulah penjelasan singkat dalam pengisian KMS

Z Score

Selain KMS, ada metode lain untuk menilai gizi anak, yaitu dari Z score. Untuk mengisi Z score, kita butuh data BB, TB, dan umur anak. Setelah kita tahu, ada tiga hal yang harus kita hitung:
  • BB/Umur
  • TB/Umur
  • BB/TB atau PB
Tapi, kita nggak perlu membagi BB dengan umur, kita tinggal mencarinya di tabel, seperti ini nih:

Ada juga tabel lain seperti BB/U atau TB/U. Untuk membaca tabel di atas, kita butuh "rumus sakti",
rumus yang digunakan ini nih:
NIS: Nilai Individual Subjek, nilai hasil pengukuran
NMBR: Nilai Median Baku Rujukan, atau singkatnya nilai median
NSBR: Nilai Simpangan Baku Rujukan, SD upper atau SD lower

Misalnya, anak laki-laki berumur 90 bulan, kita timbang beratnya 30 kg, berarti NIS 30 kg, NSBRnya kita lihat di tabel (24,0), 30 lebih besar daripada 24 berarti kita gunakan SD upper (jika NIS lebih kecil dari NSBR kita gunakan SD lower), berarti nilai NSBR yang kita gunakan 4,2. Perhitungannya jadi begini:

Z score = (30-24)/4,2 = + 1,4 SD

Artinya apa? Kita lihat tabel berikutnya:
Kategori Z score
Dari hasil perhitungan anak laki-laki tadi masuk ke kelompok -2 s/d +2 SD menurut BB/U, jadi termasuk gizi baik. Untuk TB/U dan BB/TB konsep perhitungannya sama. Setelah kita hitung ketiganya, kita butuh menginterpretasikan data yang kita dapatkan, kita lihat tabel berikutnya:
Interpretasi Z score
Setelah semuanya selesai, barulah kita dapat mengintrepretasi status gizi anak secara keseluruhan. Sekian dulu artikel kali ini, kita jumpa lagi dalam artikel yang (insya Allah) lebih menarik, sampai jumpa teman-teman :D
  

No comments:

Post a Comment