Baru-baru ini saya mendapat cobaan, laptop yang sering saya gunakan untuk memainkan game-game original akhirnya tutup usia. Sahabat karib saya itu gugur ketika saya gunakan untuk memainkan "Terraria" (jasa-jasamu akan selalu kukenang, semoga kamu tenang di surga laptop). Sekarang yang tersisa hanya notebook ASUS X201E dan sebuah smartphone Andromax U2. Si X201E memang mumpuni dalam menjalankan tugas seperti mengetik, memutar film, atau lagu, tapi saya nggak tega melihatnya berjalan tertatih-tatih ketika menjalankan koleksi game yang saya punya. Otomatis, partner saya dalam bermain game ori saat ini adalah si manis Andromax U2. Jangan kira permainan di sistem operasi Android kalah dari platform-platform yang lain ya. Keunggulan game-game yang dimainkan di android adalah kemudahan akses dan bisa dimainkan dimana-mana. Salah satu game yang menarik perhatian saya beberapa bulan ini adalah Nike+.
Loh, kok Nike+? Itu kan bukan game, tapi aplikasi olahraga. Jangan salah, mari kita bahas kenapa Nike+ saya kategorikan sebagai game:
- Menyenangkan:Kok bisa? itu kan cuma aplikasi buat ngukur seberapa jauh kita lari, apa yang menyenangkan? Justru karena alasan itulah aplikasi ini menyenangkan, selama ini mungkin kita kesulitan mengukur seberapa jauh kita lari, lama lari, jumlah kalori yang terbakar, atau seberapa cepat kita lari. Aplikasi ini dapat mengukur semua hal tadi, kita bisa memantau pencapaian kita tiap sesi, ini yang bikin aplikasi ini menyenangkan.
- Bisa dimainkan multiplayer:Kita bisa saling nge-add teman-teman kita yang juga memakai aplikasi ini, setelah itu kalian bisa ketemuan, lari bareng buat saling saingan atau saling menyemangati buat mecahin rekor pribadi masing-masing. Bisa kan ternyata aplikasi ini dibuat main multiplayer? Modenya banyak lagi, ada co-op, atau versus, asal jangan deathmatch aja ya, temen kalian yang larinya paling bontot kalian kasih fatality sampe mati, nggak baik itu.
- Ada level up-nya lho: Nike+ memberikan level dari total jarak tempuh kalian. Saat mulai meng-install aplikasi ini kalian mulai dengan level kuning, setelah kalian menempuh 50 km pertama kalian berganti warna jadi oranye, 250 km kalian dapat warna hijau, dan seterusnya. Total ada 7 level yang bisa kalian capai.
- Ada perkembangan karakternya juga:Ah ngawur nih Shila, ini kan cuma aplikasi lari, eh jangan salah, yang berkembang ya kita sendiri yang make aplikasi ini. Gimana cara menilainya? Gampang, berat badan jadi turun, kita jadi lebih seger, nggak gampang capek, kita bisa lari lebih cepat, lebih jauh, dan lebih lama. Masih mau bilang saya ngawur? ehehehe.
- Banyak achievement yang bisa kita dapatkan:Biasanya ini hal yang sering kita pertimbangkan dalam memilih game yang akan kita beli. Nike+ memberikan fasilitas ini juga, banyak piala yang bisa kita dapatkan. Piala-piala tersebut antara lain: lari 3 kali seminggu, aktif lari 6 minggu sebulan, lari 2 kali sehari, lari di hari kemerdekaan (Amerika), dll. Rentetan piala ini yang bisa kita banggakan ke teman-teman kita.
- Menantang:Ini game paling menantang yang pernah saya mainkan, apalagi saat pertama-tama memainkannya. Sangat berat untuk memulai lari, tapi begitu lari dan mencapai 1 kilometer pertama, saya ingin terus lari sampai kilometer berikutnya. Sangat menantang aktif berlari 3x dalam seminggu, 4 minggu dalam sebulan. Tapi percayalah, saya mendapatkan kepuasan pribadi karena bisa mengalahkan kemalasan saya.
Setelah membaca poin-poin yang saya utarakan di atas, sudah sah kan bila saya mengatakan bahwa Nike+ adalah sebuah game? Game yang manfaatnya langsung bsa dirasakan tubuh kita sendiri. Selain Nike+, kalian bisa memainkan game Ingress dari Niantic labs, konsepnya sama dengan Nike+ yaitu memberikan kita alasan untuk keluar rumah dan menggerakkan badan, hanya saja dikemas dengan berbeda.
Tidak selamanya bermain game membutuhkan konsol atau PC canggih berharga jutaan rupiah, cukup nikmati apa yang kamu punya, dan kamu bisa "bermain" dengan hal-hal tersebut. Tetap semangat teman-teman, sampai jumpa lagi di artikel berikutnya :D
No comments:
Post a Comment