Seringkali saya mendengar pasien atau keluarga yang mempunyai penyakit darah tinggi nggak mau untuk minum obatnya secara rutin. Salah satu alasan yang saya cermati adalah karena menurut mereka, obat darah tinggi merusak ginjal. Loh, masak sih? Perasaan waktu saya pendidikan dokter dulu nggak ada nih, atau saya yang tidur waktu dijelasin ya? Wahahaha. Pemahaman yang salah tentang suatu penyakit atau cara pengobatannya terkadang menjadi lebih berbahaya dari penyakit itu sendiri. Supaya kita sama-sama jelas mengenai darah tinggi dan pengobatannya, mari kita belajar.
APA SIH TEKANAN DARAH TINGGI?
Sebelum kita membahas tentang tekanan darah tinggi, kita harus tahu dulu apa saja komponen tekanan darah. Biasanya saat kita diukur tekanan darahnya, dokter/suster/bapak tensi keliling akan mengatakan dua nilai, misalnya 120/80. Orang awam kebanyakan menganggap bahwa angka yang lebih tinggi adalah batas atas dan yang lebih rendah adalah batas bawah. nama sebenarnya untuk nilai yang lebih awal disebutkan adalah tekanan sistolik dan yang mengikutinya adalah tekanan diastolik. Sebutan batas atas-bawah boleh lah dipakai insan non medis, tapi kalau adik-adik kelas saya yang kebetulan membaca tulisan ini memakai istilah tersebut untuk ujian atau presentasi kasus, siap-siaplah untuk kena marah supervisor.
Tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistolik dan/atau diastolik sudah melewati nilai normalnya. Untuk nilai normalnya bisa dilihat pada tabel yang saya sertakan.
Perlu dicermati bahwa walaupun tekanan sistolik normal dikatakan <120 2x="" 70="" angka="" berbeda.="" bisa="" comment-120--="" darah="" di="" dikatakan="" diukur="" ekstrim="" harus="" itu="" jika="" juga.="" melewati="" mereka="" misalnya="" normal="" punya="" seseorang="" sudah="" tekanan="" terlalu="" tidak="" tinggi="" untuk="" waktu="" ya="" yang="">120>
APA SIH TARGET PENGOBATAN HIPERTENSI?
Setiap kegiatan pasti punya target. Target pengobatan hipertensi adalah menjaga supaya tekanan darah berada dalam "zona aman". Zona aman ini tergantung umur. Untuk pasien berumur <80 140="" 150="" 80="" adalah="" aman="" berumur="" keatas="" mereka="" p="" pasien="" tahun="" target="" terapi="" untuk="" zona="">
BAGAIMANA MENCAPAI ZONA AMAN?
Pasien tekanan darah tinggi nggak cuma minum obat untuk menurunkan tekanan darahnya. Mereka harus mengubah gaya hidup mereka, seperti berolahraga secara teratur, mengurangi makanan berkadar garam tinggi, memperbanyak konsumsi sayur dan buah, mengurangi konsumsi kafein, dsb. Bila itu semua tidak berhasil, maka pasien hipertensi harus mengkonsumsi obat secara teratur.
APA YANG TERJADI BILA HIPERTENSI DIBIARKAN?
80>
Kenapa hipertensi berbahaya? Mari kita ambil analogi. aliran darah kita samakan dengan air yang mengalir melewati selang karet waktu kita menyiram tanaman. Jika kita membuka keran air, air akan mulai melewati selang, selang tentu punya ketahanan tertentu dalam menahan tekanan air. Selama kita mempertahankan aliran air yang tenang, selang akan awet. Terkadang, untuk mendapatkan semprotan yang lebih keras, kita dapat menyempitkan ujung selang atau menambah tekanan dengan menyalakan pompa air. Pembuluh darah juga seperti selang air ini, mereka punya ambang batas dalam menahan tekanan darah. Pembuluh darah juga punya ukuran yang berbeda-beda, ada yang besar, ada yang kecil (pembuluh kapiler). Pembuluh kapiler inilah yang terkena dampak paling besar dari hipertensi. Tekanan di pembuluh kapiler akan lebih besar karena ukuran salurannya lebih kecil. Jika tekanan awal dari jantung sudah besar, makan tekanan di pembuluh kapiler akan jauh lebih besar. Bila Pembuluh kapiler tidak kuat menahan tekanan darah yang begitu besar, mereka bisa pecah.
Salah satu organ yang memiliki banyak pembuluh kapiler adalah ginjal. Dari gambar di atas kita bisa melihat bahwa komplikasi hipertensi pada ginjal adalah gagal ginjal, jadi kita harus sepakat bahwa hipertensi-lah yang membuat gagal ginjal. Obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah seperti captopril, amlodipin, valsartan, dll, malah mempunyai efek protektif terhadap ginjal. Pasien hipertensi seharusnya tidak perlu ragu dalam mengkonsumsi obat-obat tersebut, selama dalam dosis yang ditentukan oleh dokter. Teman-teman dapat membaca jurnal ini tentang proteksi ginjal pada penderita hipertensi untuk tambahan informasi.
Tekanan darah harus dikontrol setiap hari, sehingga obat-obatan hipertensi harus dikonsumsi secara teratur. Alasan tersebut biasanya akan membuat pasien menjadi malas dan enggan minum obat. Sekarang ini adalah tugas kita semua untuk menumbuhkan semangat seorang dengan hipertensi supaya mereka mau mengontrol tekanan darahnya, tidak hanya dengan mengingatkan mereka tentang pentingnya minum obat, tetapi juga dengan mengingatkan mereka untuk selalu hidup sehat. Sekian informasi yang dapat saya berikan hari ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat buat kita semua. Salam sehat semangat semuanya! :)
BAGAIMANA MENCAPAI ZONA AMAN?
Pasien tekanan darah tinggi nggak cuma minum obat untuk menurunkan tekanan darahnya. Mereka harus mengubah gaya hidup mereka, seperti berolahraga secara teratur, mengurangi makanan berkadar garam tinggi, memperbanyak konsumsi sayur dan buah, mengurangi konsumsi kafein, dsb. Bila itu semua tidak berhasil, maka pasien hipertensi harus mengkonsumsi obat secara teratur.
APA YANG TERJADI BILA HIPERTENSI DIBIARKAN?
80>
Kenapa hipertensi berbahaya? Mari kita ambil analogi. aliran darah kita samakan dengan air yang mengalir melewati selang karet waktu kita menyiram tanaman. Jika kita membuka keran air, air akan mulai melewati selang, selang tentu punya ketahanan tertentu dalam menahan tekanan air. Selama kita mempertahankan aliran air yang tenang, selang akan awet. Terkadang, untuk mendapatkan semprotan yang lebih keras, kita dapat menyempitkan ujung selang atau menambah tekanan dengan menyalakan pompa air. Pembuluh darah juga seperti selang air ini, mereka punya ambang batas dalam menahan tekanan darah. Pembuluh darah juga punya ukuran yang berbeda-beda, ada yang besar, ada yang kecil (pembuluh kapiler). Pembuluh kapiler inilah yang terkena dampak paling besar dari hipertensi. Tekanan di pembuluh kapiler akan lebih besar karena ukuran salurannya lebih kecil. Jika tekanan awal dari jantung sudah besar, makan tekanan di pembuluh kapiler akan jauh lebih besar. Bila Pembuluh kapiler tidak kuat menahan tekanan darah yang begitu besar, mereka bisa pecah.
Salah satu organ yang memiliki banyak pembuluh kapiler adalah ginjal. Dari gambar di atas kita bisa melihat bahwa komplikasi hipertensi pada ginjal adalah gagal ginjal, jadi kita harus sepakat bahwa hipertensi-lah yang membuat gagal ginjal. Obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah seperti captopril, amlodipin, valsartan, dll, malah mempunyai efek protektif terhadap ginjal. Pasien hipertensi seharusnya tidak perlu ragu dalam mengkonsumsi obat-obat tersebut, selama dalam dosis yang ditentukan oleh dokter. Teman-teman dapat membaca jurnal ini tentang proteksi ginjal pada penderita hipertensi untuk tambahan informasi.
Tekanan darah harus dikontrol setiap hari, sehingga obat-obatan hipertensi harus dikonsumsi secara teratur. Alasan tersebut biasanya akan membuat pasien menjadi malas dan enggan minum obat. Sekarang ini adalah tugas kita semua untuk menumbuhkan semangat seorang dengan hipertensi supaya mereka mau mengontrol tekanan darahnya, tidak hanya dengan mengingatkan mereka tentang pentingnya minum obat, tetapi juga dengan mengingatkan mereka untuk selalu hidup sehat. Sekian informasi yang dapat saya berikan hari ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat buat kita semua. Salam sehat semangat semuanya! :)
Wah, ibu saya juga punya hipertensi. Tiap hari minum obat Captopril dan teman2nya. Baru tahu ternyata obat2an ini malah berefek positif pada ginjal pada penderita hipertensi. Thanks ilmunya.
ReplyDeletesip gan
Delete