Isi Blog

Sunday, September 13, 2015

Munch Time!: Lost in Prawirotaman, Jogja

Jalan Prawirotaman merupakan salah satu wilayah di jogja yang memang disetting sebagai tempat berkumpulnya para turis. Terbukti dari banyaknya tempat singgah dan restoran yang buka lapak di sepanjang gang ini. Setelah searching di simbah google dan mendapat beberapa rekomendasi tempat makan menarik, akhirnya kami memberanikan diri untuk plesir kesana. Total jendral waktu perjalanan dari Salaman Magelang sampai ke jalan Prawirotaman pakai mobil berkecepatan sedang dengan padatnya jalanan khas jogja saat weekend adalah 3 jam. Tapi itu semua terbayar dengan spot kuliner yang melimpah dan (menurut saya) masih terjangkau kantong. Sebenarnya saya dan tim kuliner lupiyatama.com ingin menjajal semua restoran dan toko roti di sepanjang jalan Prawirotaman, tapi berhubung Nabi Muhammad SAW mencontohkan untuk makan secukupnya, dan tidak ada yang mensponsori kami dalam liputan ini, ya niat tersebut kami urungkan. Dengan segala keterbatasan, silahkan menikmati hasil liputan kami di tiga tempat makan yang kami kunjungi.


1. Via Via Cafe
Via Via Cafe merupakan tempat yang kami kunjungi pertama kali begitu sampai di jalan Prawirotaman. Tempatnya menarik, terdiri dari 2 lantai, dilengkapi dengan wifi. Tapi anda tidak berkunjung ke sebuah tempat makan hanya sekedar mencari koneksi internet bukan? 
Jika anda memutuskan untuk makan di Via Via Cafe, saya sarankan untuk mengambil tempat di lantai 2 karena suasananya lebih menarik. Pengelola Via Via Cafe dengan cerdasnya memanfaatkan barang-barang sederhana untuk dijadikan hiasan menarik guna mempercantik suasana. Mereka juga menanam berbagai herba yang dapat dijadikan sebagai bumbu dapur memanfaatkan dinding bambu yang disulap menjadi pot, suasananya dapet lah!.

Via Via Cafe dengan mengusung tagline "meeting place for world travellers" memang mempunyai berbagai menu yang beragam. Anda mau masakan Indonesia? Banyak, Eropa? ada, Asia? pasti dong, Amerika? Tentu saja ada. Via Via Cafe menyuguhkan berbagai bahan makanan organik dan masakan tanpa MSG. Bagi anda pecinta penyedap masakan rasa masakannya mungkin terasa kurang nendang. Kesegaran bahan memang menjadi daya tarik masakan di Via Via Cafe. Di tempat ini, kami memesan hidangan sandwich. Sandwich disajikan menggunakan roti pita. Kami memesan chicken curry sandwich dan greek sandwich.
Chicken Curry Sandwich
Menurut saya pribadi, chicken curry sandwichnya mengecewakan, kenapa? Saat saya memesan hidangan bernama curry, saya membayangkan kuah kare kental dengan aroma rempah yang kuat dan rasa pedas yang membuat badan berkeringat. Lalu apa yang saya dapatkan? Setangkup roti pita diisi sayuran, daging ayam dan semacam saus yang "sedikit" beraroma kare. Tidak ada kuah kare kental, tidak ada rasa pedas, tidak ada aroma rempah. Itu hidangan kare paling datar yang pernah saya santap. Jika chicken curry sandwich adalah big dissapointment, hidangan selanjutnya, yaitu Greek sandwich adalah mood saver bagi saya pada malam itu. Rasa manis dari berbagai sayuran segar, ditambah rasa asam dan unik dari buah zaitun hitam, serta rasa gurih dari keju feta benar-benar membangkitkan selera makan saya. Kedua sandwich tadi berharga 32 ribu rupiah. Berbagai menu di Via Via Cafe mempunyai harga yang cukup bervariasi, mulai dari teh berharga 7 ribu sampai steak berharga 100 ribuan ada. Rata-rata harga makanan disini adalah 30 ribuan, jadi masih cukup terjangkau lah.
Greek Sandwich
Bagi para pencari makanan halal, harap membaca baik-baik deskripsi menu yang tersedia, bila masih bingung, jangan segan-segan untuk bertanya pada pelayan di restoran ini. Ada beberapa menu non halal yan dimasak menggunakan bir hitam, jadi tetap berhati-hati ya. Oh ya, anda juga bisa mengunjungi website resmi dari Via Via Cafe di sini

Setelah memutuskan cukup mencicipi makanan di restoran ini, kami memutuskan untuk mengunjungi target kami yang kedua, aglioo!

2. Aglioo!
Restoran Aglioo! mengusung menu yang lebih ke arah Italia, bila anda hobi mencicipi piza dan pasta, saya sarankan untuk makan disini. Sama seperti Via Via Cafe, Aglioo! secara tegas mengatakan bahwa mereka tidak menggunakan MSG di masakan mereka, mungkin bila nantinya anda memergoki mereka mencampur MSG di masakan yang anda pesan, anda bisa menuntut restoran ini :D.

Sebenarnya kami kemari karena membaca di internet bahwa Aglioo! menyajikan pizza kalkun, tapi sekali lagi kekecewaan harus saya terima karena pizza kalkun hanya disajikan spesial natal tahun lalu, jadi tetap tidak ada jaminan apakah natal tahun ini mereka akan menyajikannya kembali. Akhirnya kami memutuskan untuk memesan pizza yang lain. Pilihan kami jatuh kepada Formaggio, pizza dengan berbagai keju di dalamnya, salah dua yang masih saya ingat adalah blue cheese dan mozzarella. Pizza yang disajikan disini menggunakan gaya neapolitan, yaitu pizza dengan roti tipis dan pinggiran yang crunchy. Pizza yang disajikan disini dapat dinikmati bersama sampai dengan 8 orang. Tidak lama setelah kami memesan, akhirnya satu loyang pizza formaggio datang. Sayang beribu sayang karena ternyata terselip sepotong kecil aluminium yang kemungkinan merupakan bungkus keju bahan dasar pizza, tapi karena kelezatan dan gurihnya pizza, semua itu dapat saya maafkan. Aneka pizza disini dapat dinikmati dengan mengeluarkan antara 62-65 ribu rupiah. Selain hidangan ala Italia, mereka juga menyediakan steak dan olahan bebek.
Formaggio
Satu lagi catatan untuk para pencari makanan halal, ada beberapa nama bahan yang setahu saya merupakan olahan dari daging babi, misalnya pastrami dan pepperoni, tetapi saya tidak menanyakan lebih jauh apakah bahan tersebut benar menggunakan daging babi atau sapi. Untuk anda-anda pencari makanan halal tapi tetap ingin memesan menu tadi, mohon tanyakan lebih lanjut pada pelayan restoran.  

Sebagai penutup, kami ingin makan sesuatu yang manis dan menyegarkan. Tempo Gelato di sebelah Aglioo! menjadi pilihan kami berikutnya.

3. Tempo Gelato
Tempo Gelato merupakan tempat yang khusus menjajakan es krim gelato. Anda dapat memesan gelato dengan waffle cone yang crispy atau dengan cup plastik. Harga es krim disini juga tidak begitu mahal, 2 scoop gelato dengan waffle cone dibanderol seharga 25 ribu rupiah, sedangkan yang memakai cup plastik dapat anda tebus mulai dari 20 ribu rupiah sampai 65 ribu rupiah. Pilihan rasa yang ditawarkan Tempo Gelato sangat beragam, anda mau yang manis kecut (asam) ada, yang manis pekat juga ada. Pada kesempatan ini saya memesan gelato rasa leci dan rasberi, sedangkan rekan saya memesan rasa teh hijau dan praline kacang.

Keputusan kami untuk membeli makanan penutup di Tempo Gelato sangat tepat. Gelato manis nan lembut yang kami pesan berhasil membawa perasaan riang kami melambung lebih tinggi lagi. Suasana restoran yang sedang ramai juga tidak begitu mengganggu kami karena pelayanan tetap bisa dilakukan dengan rapi, ramah, dan cepat. Pokoknya puas deh!

Tidak banyak yang dapat saya katakan untuk restoran ini, cukuplah foto yang menangkap aura keriaan rekan saya saat itu menjelaskan apa yang kami alami di Tempo Gelato, a picture worth a thousand words right? 
just look at her smile and you will know how good is the ice cream
Demikianlah akhir petualangan kami di jalan Prawirotaman a.k.a kampung turis. Semoga artikel ini dapat membantu para pembaca sebagai bahan pertimbangan dalam jalan-jalan kesini. Semoga akhir pekan kalian menyenangkan :D
   

No comments:

Post a Comment