Isi Blog

Monday, May 5, 2014

Science Time!: Obesitas dan Susah Tidur, Apa Hubungannya?

Salah satu gangguan tidur yang sering dijumpai, seiring semakin banyaknya orang-orang dengan obesitas, adalah Obstructive Sleep Apnea (OSA), makhluk apa ini? OSA merupakan gangguan tidur yang disebabkan karena saat tidur, jalan nafas kita tertutup, ini menyebabkan proses pernapasan saat tidur menjadi terganggu, sering mendengkur, akhirnya kita jadi sering terbangun atau saat bangun kita bukannya menjadi segar, malah semakin capek. Kita menjadi tidak bertenaga dalam berkegiatan, sering mengantuk di siang hari, dan kurang konsentrasi. 

Kelihatan pernah mengalami kejadian serupa atau sedang mengalaminya? Coba lihat kaca dulu. Apakah pinggang sudah mulai melebar? Perut mulai membuncit? Wah jangan-jangan anda mengalami OSA karena obesitas nih. Loh apa hubungannya OSA sama obesitas? Ada dong. Kalau seseorang mengalami kegemukan, atau lebih parah lagi obesitas, orang tersebut akan mengalami penumpukan jaringan lemak, padahal jaringan lemak ini ada di berbagai tempat, nggak cuma di perut, tapi juga leher. Penumpukan jaringan lemak di leher ini bisa mempersempit jalan nafas, dan mendesak lidah posisinya menjadi lebih ke belakang, jika kita berbaring, maka PLUK! Lidah jatuh dengan mudahnya dan menutup jalan nafas kita.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi OSA? Langkah-langkah ini bisa anda pertimbangkan:
1. Hubungi dokter
2. Kurangi berat badan. Percayalah, mungkin sulit untuk dilakukan, tapi ini harus, anda tidak bisa membiarkan hidup anda terus tersiksa
3. Tidur dengan posisi miring. Cukup membantu membuka jalan nafas sementara anda terus berusaha untuk mengurangi berat badan
4. Atur pola makan. Ada baiknya anda mengurangi konsumsi kopi, apalagi pada malam hari. Hitung kebutuhan kalori anda, perbanyak sayuran dan buah segar. Atur menu makanan sehingga anda mendapatkan asupan protein dan lemak lebih banyak pada pagi dan siang hari, dan lebih banyak karbohidrat saat malam hari, kenapa kok begitu? Tunggu artikel saya selanjutnya ya :D.

Sebagian besar kasus OSA bisa diselesaikan tanpa obat-obatan, jadi jangan buru-buru mengkonsumsi suplemen-suplemen nggak jelas dulu. Sekian artikel saya kali ini, semoga bermanfaat untuk teman-teman semua :D   

No comments:

Post a Comment