Isi Blog

Friday, January 31, 2014

Play Time!: Spud's Quest

Seberapa seringkah kita menolong orang lain? Beberapa dari kita mungkin sangat cuek dengan keadaan di sekitar kita, masa bodoh lah dengan kesulitan teman-teman maupun tetangga kita, tidak perlu yang muluk-muluk, hal-hal yang kecil saja seperti tidak membuang sampah sembarangan, menaati rambu-rambu lalu lintas, atau menyingkirkan paku yang kebetulan tergeletak di jalan. Kita sekarang sibuk dengan dunia kita sendiri, dengan masalah kita sendiri. Tetapi saya yakin bahwa masih banyak "pahlawan" di sekitar kita yang tulus ingin membantu orang lain tanpa berharap publikasi ataupun hadiah, orang-orang seperti itu akan membuat dunia ini lebih indah, mereka juga tidak perlu khawatir karena budi baik mereka akan dibalas oleh Tuhan, Tuhan nggak pernah tidur sob. Nilai-nilai itulah yang ingin disampaikan oleh pembuat game "Spud's Quest".

Spud's Quest dimulai dengan adegan seekor katak jatuh ke dalam sebuah rumah, rumahnya Spud, karakter utama game ini, ternyata si katak bukan katak biasa, melainkan seorang pangeran (Prince Charming, what the ....) yang dikutuk menjadi katak oleh seorang penyihir, nah si penyihir ini ceritanya mau menghabisi seluruh keluarga kerajaan. Pangeran Katak mau ngasih tau bapaknya, pak Raja, supaya mereka bisa menangkap si penyihir, tapi karena mas pangeran masih dalam wujud katak, dia nggak boleh masuk sama penjaga istana, karena itu dia minta tolong Spud buat masuk ke istana. Bagi orang biasa, bila menghadapi situasi seperti itu, mungkin mereka akan melakukan salah satu dari beberapa hal ini:

  • Membuang si katak
  • Membunuh si katak
  • Memakan si katak
  • Timbul ide kebesaran dari dirinya karena sudah bisa berbicara dengan binatang, mungkin selanjutnya dia akan menyamakan dirinya dengan Nabi Sulaiman
  • Berteriak ketakutan, dan mungkin selanjutnya mereka akan diantar ke klinik psikiatri atau rumah sakit jiwa
Spud mau bantu orang
Tapi tidak begitu dengan Spud, dia dengan sabar mendengarkan cerita dari si katak yang baru saja ditemuinya dan bersedia untuk membantunya tanpa mengharapkan imbalan. Kalau mas penjaga pintu kerajaan orang yang bisa diajak kompromi sih nggak masalah, cuma dia bener-bener nggak kasih ijin masuk kalau nggak ada surat ijin. Spud pun memutar otak, sambil mikir dia jalan-jalan di kampungnya, nah ternyata tetangga-tetangganya Spud punya masalahnya masing-masing, dan dari pada mikir masalahnya sendiri yang tanpa solusi, dia bantu-bantu tetangganya tanpa mengharapkan imbalan, ternyata budi baik Spud ini didengar oleh Tuhan, Tuhan membukakan jalan untuk menyelesaikan masalah Spud, semakin banyak Spud membantu orang-orang di sekitarnya, semakin dekat pula Spud menemukan jawaban untuk masalahnya sendiri, atau lebih tepatnya masalah si pangeran katak.


Let's Jump frog! I love jumping :D
Dari uraian di atas, teman-teman sudah bisa menebak genre dari game ini, yaitu adventure and puzzle solving, aksi di game ini sebenarnya tidak terlalu banyak, tapi justru di sini kelebihannya, game ini cocok untuk anak-anak, saya merekomendasikan bagi teman-teman yang sudah mempunyai anak untuk membeli game ini dan memainkannya bersama dengan anak-anak anda, pasti akan jadi pengalaman yang seru dan menyenangkan. Jangan percaya sepenuhnya pada orang-orang yang hanya memainkan 1-2 game kemudian berkata bahwa game tidak ada gunanya dan hanya membuat anak-anak sebagai makhluk yang nggak mau bersosialisasi, cari sendiri, apakah benar pendapat mereka? Buktinya masih ada game-game seperti ini, dampingi anak-anak anda dalam bermain dan ajarkan moral yang ada di dalamnya, Insya Allah mereka akan mengerti, karena pelajaran kehidupan ini diberikan lewat sesuatu yang dekat dengan mereka dan dengan cara yang mereka senangi, lewat orang tua mereka dan lewat game :D

Sekian review Spud's Quest dari saya, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca, buka terus mata anda, buka terus pikiran anda, dan ingat, jangan pakai game bajakan ya, anda bisa membeli game ini di Desura dengan harga 8 dollar :D

Keep Playing While Living Your Life    

No comments:

Post a Comment